Posted by: hagemman | August 5, 2009

OBAT PENGANTAR MAUT JACKSON

michael-jackson11Matinya King of Pop Michael Jackson tentu menyisakan duka mendalam bagi pengagumnya sekaligus rasa penasaran ingin tahu bagaimana si Raja Pop itu meninggal. Berdasar sumber yang dekat dengan penyelidikan kematian Jackson, diyakini bahwa dokter pribadinya, Dr Conrad Murray, telah memberi Jackson obat anestesi propofol secara berlebihan. Kalau memang demikian kejadiannya, apa yang dilakukan Dr Murray itu bisa digolongkan sebagai tindakan ceroboh.

Disebutkan pula bahwa Jackson selalu tidur dengan obat anestesi tersebut. Kalau fakta it benar, Jackson dapat digolongkan sebagai seorang penderita insomnia atau gangguan tidur. Yakni, seseorang sulit memulai dan mempertahankan tidur, mudah terbangun lebih cepat daripada yang dikehendaki, dan sulit meneruskan tidur selanjutnya.

Dengan kata lain, penderita itu memiliki kualitas tidur jelek. Angka kejadian (prevalensi) insomnia cukup banyak. Suatu penelitian menyebutkan bahwa 95 persen orang dewasa pernah mengalami insomnia walau sekali dalam hidupnya.
Banyak faktor penyebab terjadinya insomnia. Di antaranya, genetik, lingkungan, fisiologis, patologis, stres psikologis, dan sebagainya. Setelah bekerja keras seharian penuh, malamnya seseorang mengalami kesulitan tidur. Keadaan itu disebut insomnia fisik/fisiologis. Insomnia patologis dialami oleh orang yang menderita penyakit berat dan kronis. Orang dengan pikiran berat, stres psikologis, kecemasan, dan depresi biasanya mengalami insomia psikologis.

Insomnia jenis itu paling banyak diderita seseorang. Kalah bersaing dalam kehidupan, gaya hidup berlebihan yang tidak sesuai pendapatan, keinginan muluk yang tak realistis, rasa iri, dengki, tak mau kalah, dan masih banyak yang lainnya ; yang merupakan lahan subur terjadinya insomnia psikologis.

Dampak insomnia amat tidak menyenangkan bagi seseorang karena biasanya disertai oleh gejala-gejala berikut, yang antara lain, capai berlebihan, malas melakukan sesuatu, jiwa tertekan, rasa waswas/khawatir, sensitif, mudah marah dan tersinggung, tidak pernah merasa santai, cemas, depresi, sulit konsentrasi, sulit mengambil keputusan –  yang pada akhirnya menurunkan performa, kualitas fisik, mental, serta sosial seseorang.

Memang tidak terlalu mudah mengobati insomnia. Namun, di tangan dokter akhli, tidak mustahil gangguan itu bisa disembihkan. Jangan sekali-kali mengobati sendiri insomnia, apalagi yang kronis. Sebab, selain memperberat insomnia, hal tersebut berpotensi terjadinya adiksi atau kecanduan obat. Selain mencari dan memperbaiki faktor utama insomnia, seorang akhli biasanya memberikan obat untuk memperbaiki insomnia. Diantaranya, hypnotic (obat tidur), sedative (obat penenang), anxiolytic (obat anticemas), antidepressant (obat antidepresi), dan lainnya, bergantung gejala yang paling dominan.

Selain itu, pasien dianjurkan untuk : (1) Usahakan tidur di tempat nyaman yang tidak terlalu terang ; (2) Pergi tidur hanya tatkala merasa mengantuk (bukan capai) ; (3) Keluar tempat tidur bila tidak juga bisa tidur dan kembali tidur manakala kantuk datang ; (4) Sebelum tidur, himdari hal-hal yang mengganggu tidur, seperti makan, minum kopi, nonton TV ; (5) Waktu berangkat tidur, janganlah memikirkan apa yang sudah dilakukan dan memikirkan apa yang akan dilakukan esok ; dan (6) Hindari kantuk saat siang.

Menilik gaya hidup Jackson, gangguan yang paling mungkin adalah insomnia psikologis. Sebagai penyanyi terkenal, dia mendapatkan rezeki melimpah ruah dan apa pun keinginannya terpenuhi. Namun, kepada sahabat dekatnya, dia mengeluh kesepian di tengah sanjungan dan kerumunan penggemar. Kehidupan keluarganya berantakan setelah cerai dengan dua istrinya. Harta dan popularitasnya mulai menyusut sejak terlibat kasus pedofilia (perlakuan seksual kepada anak).

Di akhir hayatnya, hidup Jackson amat menderita. Istananya yang megah telah dilego, hidup di rumah kontrak, dan meninggalkan utang triliunan rupiah. Lengkaplah sudah penderitaan Jackson lahir batin. Latihan yang dikalani sehari sebelum kematiannya dilakukan sebagai persiapan tur ke mancanegara untuk kembali mendongkrak popularitasnya, Sayang, Tuhan telah memanggilnya.

Dengan uraian berikut, pemberian propofol oleh dokter pribadinya adalah salah kaprah, berlebihan, dan ceroboh. Food and Drug Administration (FDA), semacam badan yang mengawasi obat dan makanan di Amerika Serikat, tidak merekomendasikan propofol digunakan untuk insomnia. Propofol termasuk kelompok obat anestesi/bius (obat untuk menidurkan penderita yang akan dibedah). Tidak sembarang dokter boleh menggunakan obat itu.

Biasanya, propofol digunakan oleh dokter anestesi untuk keperluan induksi dan maintenance pembiusan umum. Itu pun hanya boleh dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas unit intensif lengkap dan tenaga terlatih. Keunikan obat tersebut adalah daya kerjanya yang cepat timbul dan cepat hilang. Setelah 30 detik propofol dimasukan ke intravena (pembuluh darah balik), penderita sudah terbius dan tidur nyenyak serta bangun kembali beberapa menit setelah obat dihentikan.

Mungkin karena sifat itulah, propofol dipilih oleh Dr Murray. Sebagaimana obat bius pada umumnya, mekanisme kerja propofol belum sepenuhnya dimengerti. Jangka waktu pemakaian obat biasanya terbatas sesuai lama operasi. Jadi, tidak boleh digunakan dalam jangka waktu lama sebagaimana lamanya waktu tidur Jackson, apalagi digunakan secara rutin.

Penggunaan dalam jangka lama dan rutin berpotensi terjadinya akumulasi obat di tubuh dengan akibat toksisitas (keracunan) obat. Toksisitas propofol mengakibatkan ; mulai yang ringan – seperti mual, muntah, sakit kepala, dan hipotensi (tekanan darah turun) – hingga yang berat seperti apnea (berhenti napas) karena penekanan pusat pernapasan di otak, berhenti napas karena bengkak paru dan bengkak otak yang diakhiri dengan kematian.

Sumber : Obat Pengantar Maut Jackson – M. Hasan Machfoed,  Jawa Pos, 01.08.2009


Leave a comment

Categories