Posted by: hagemman | September 18, 2009

MADARIKAPURA, JEMBATAN PELANGI GAJAH MADA

madarikapura jembt pelangi gjh madaDi luar Probolinggo, tak banyak orang tahu tentang Madarikapura. Padahal, selain menyimpan sisi legenda yang menarik, pemandangan alamnya sungguh menakjubkan. Mungkin salah satu yang terindah di Indonesia.

Madakaripura terletak di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Daro jalur pantai utara ruas Kecamatan Tongas, persisnya dari Kantor Polsek Tongas, lokasinya berada sekitar 20 kilometer ke arah selatan. Jika dari arah Cemoro Lawang di kawasan wisata Bromo, sekitar 25 kilometer ke arah barat laut.

Legenda menuturkan, Mahapatih Gajah Mada pernah bertapa di Madakaripura. Bahkan, di sana ia dikabarkan bertapa hingga muksa. Terlepas dari legenda yang menarik tersebut, Madakaripura memang benar-benar eksotis. Dinding alam atau tebing yang membentuk air terjun itu berbentuk setengah lingkaran. Diameternya lebih kurang 70 meter. Jadi, kalau kita berada tepat di tengah, serasa berada dalam toples raksasa.

Dari bibir tebing, terdapat tiga titik air tejun yang emncurah ke bawah. Satu titik airnya tercurah menyebar, sementara dua air terjun lainnya curahannya memusat. Salah satu di antaranya, airnya tercurah dari rekahan bebatuan di bibir tebing. Tinggi air terjun sekitar 100 meter. Soal air, Madakaripura juaranya. Jika ada perlombaan air terjun paling jernih di Indonesia, bisa jadi Madakaripura bakal menjadi kandidat kampiunnya.

“ Jernih dan segar. Kalau mau, kita bisa berendam di sekitar air terjun. Penat dan lelah, hilang seketika, “ kata Ikhsan (36), warga Kota Probolinggo yang sudah dua kali ke Madakaripura.

Bagi yang gandrung suasana kontemplatif, tak ada salahnya merasakan surga keheningan Madakaripura. Selain suara air terjun, hanya desir angin dan kesejukan yang bakal kita alami. Jika sedang beruntung, kita akan menyaksikan bianglala atau pelangi membias di sana.

Air terjun Madakaripura sebenarnya adalah lorong alam yang besar. Untuk sampai ke sana, dari pelataran parkir, kita harus berjalan kaki sekitar satu kilometer menyusuri bangunan pedestrian di sisi sungai dengan tebing menjulang setinggi 100 meter sampai 200 meter di kanan-kiri sungai. Namun, jangan berkecil hati dulu. Perjalanan tak akan membosankan apalagi melelahkan. Perjalanan itu sendiri, di Madakaripura, adalah wisata. Ingat, di kanan-kiri adalah tebing alam dengan vegetasi yang indah.

Di sejumlah titik kita harus turun ke sungai karena pedestrian rusak akibat longsor. Namun, tak perlu khawatir karena di musim kemarau aliran sungainya tidak deras dan ketinggian air sungai rata-rata hanya 20 sentimeter. Memang disarankan ke Madakaripura pada musim panas. Dan jangan sekali-kali pada musim hujan karena rawan tersapu air jika terjadi banjir di kawasan hulu.

Kekurangan fasilitas

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggi Tutug Edy Utomo mengakui masih ada sejumlah kekurangan. Di antaranya fasilitas penunjang, seperti tempat beristirahat dan kamar kecil yang meskipun sudah ada, kondisinya kurang terawat.

Selain itu, ada kondisi yang kurang membuat nyaman. Setiap kali kita memarkir kendaraan, sejumlah pemuda akan langsung mencuci ala kadarnya tanpa permisi. Ketika pulang, kita dimintai uang untuk jasa yang dipaksakan itu.

Sumber  :

Madakaripura, Jembatan Pelangi Gajah Mada – Laksana A Saputra
Kompas Jawa Timur, 15.09.2009
Foto : Aldi


Leave a comment

Categories